Perkembangan Ekspor dan Impor Provinsi DKI Jakarta Desember 2024
A.Perkembangan Ekspor
Nilai ekspor Jakarta Desember 2024 mencapai US$ 1.399,15
juta atau tumbuh 4,25 persen dibanding November 2024. Dibandingkan Desember
2023 nilai ekspor naik sebesar 50,35 persen.
Ekspor migas Desember 2024 senilai US$ 3,60 juta, tumbuh
sebesar 40,98 persen dibanding November 2024, atau naik 262,64 persen
dibandingkan ekspor Desember 2023.
Ekspor nonmigas Desember 2024 senilai US$ 1.395,55 juta,
tumbuh 4,18 persen dibanding November 2024, atau naik 50,12 persen dibandingkan
Desember 2023.
Peningkatan nilai ekspor komoditas terbesar Desember 2024
dibandingkan November 2024 adalah logam mulia dan perhiasan/permata US$ 67,48
juta (53,13 persen). Sementara itu penurunan nilai ekspor komoditas terbesar
adalah alas kaki sebesar US$ 12,84 juta (minus 4,66 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas untuk pertanian, kehutanan, dan perikanan turun
sebesar 17,42 persen. Kendati demikian, ekspor sektor pertambangan dan lainnya
dan sektor industri pengolahan berhasil tumbuh masing-masing 205,26persen dan
5,13 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Ekspor terbesar pada Desember 2024 adalah ke Amerika
Serikat yaitu US$ 204,17 juta, disusul Tiongkok US$ 177,74 juta, dan Thailand
US$ 119,90 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 35,86 persen.
B.Perkembangan Impor
Nilai impor Jakarta Desember 2024 mencapai US$ 7.156,69
juta, naik 2,64 persen dibandingkan November 2024 atau naik 19,71 persen
dibandingkan Desember 2023. Impor migas Desember 2024 senilai US$ 265,19 juta,
naik 8,93 persen dibandingkan November 2024 atau naik 28,53 persen dibandingkan
Desember 2023. Impor nonmigas Desember 2024 senilai US$ 6.891,50 juta, naik
2,41 persen dibandingkan November 2024 atau naik 19,39 persen dibandingkan
Desember 2023.
Peningkatan nilai impor komoditas terbesar Desember 2024
dibandingkan November 2024 adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta
bagiannya sebesar US$ 76,15 juta (10,39 persen). Sementara itu, penurunan nilai
impor terdalam adalah kendaraan dan bagiannya sebesar US$ 81,15 juta (minus
11,55 persen).
Menurut klasifikasi golongan penggunaan barang (BEC),
nilai impor Desember 2024 terhadap bulan sebelumnya terjadi peningkatan pada
barang konsumsi sebesar US$ 143,42 juta
(14,92 persen), diikuti oleh bahan baku/penolong sebesar US$ 49,14 juta (1,17
persen). Sementara itu, impor barang modal turun sebesar US$ 8,47 juta (minus
0,47 persen). Tiga negara pemasok barang impor terbesar pada Desember 2024
adalah Tiongkok US$ 3.156,38 juta (44,10 persen), Jepang US$ 722,97 juta (10,10
persen), dan Thailand US$ 502,52 juta (7,02 persen).